Sunday, November 1, 2015

Bahaya baru: narkoba lewat kuping.



Awas bahaya iDoser, narkoba di HP!

Tulisan ini saya peroleh dari broadcast yang sumbernya tidak diketahui. Kalau ada yang merasa ini miliknya, dan merasa keberatan untuk dimuat di sini, harap hubungi saya... Terima kasih...

Benarkan ini?

Wawancara dengan  dr.Xxxx, SpS : Staf departemen Neurologi Divisi Neurobehavior Fakultas Kedokteran XXXX.

I-Doser sebagai Digital Drug yang berpotensi membuat orang ngefly
I-Doser sebagai stimulasi repetitif terancang memang memungkinkan memengaruhi otak terutama membajak dan "mempermainkan" limbik. Bukan hanya stimulasi pendengaran yang dapat begitu sebagaimana I-doser, juga stimulasi penghidu (mis lem aibon), visual (mis pornografi), sentuhan dsb, termasuk obat2an. Berbeda dg obat narkoba, binaural beat I-doser merangsang limbik dg sangat tidak spesifik. Sirkuit neurotransmitter manapun bisa kena.
Ada 4 sirkuit utama di limbik, serotonergik, norepinefrin/adrenalinergik, dopaminergik, histaminergik. Yg kena dopaminergik iya bisa nge-fly seperti yang dialami pecandu narkoba. Yg kena histaminergik malah ngantuk dan merasa ga berguna suara itu. Yg norepinefrin malah menjadi timbul halusinasi mimpi buruk. Namun yg manapun itu, binaural beat patut dilarang dalam konteks hukum. Mengapa? Karena berpotensi membuat manusia kehilangan visi kemanusiaannya. Bahwa dopaminergik diberi Tuhan, supaya kita terus semangat mengembangkan diri dan berprestasi, lalu memakai dopaminergik sebagai sistem reward.
Pembajakan dopaminergik sehingga merasa sudah puas diri, sudah di puncak kegembiraan dan kesenangan tanpa meaning (kemaknaan hidup) adalah pembajakan terhadap kemanusiaan itu sendiri. Penggunanya benar menjadi bahagia, tapi bahagia tanpa kemaknaan. Bukan bahagia yang dilahirkan dari pembuktian diri, kerja keras, dan perjuangan. Sehingga akan melahirkan generasi "bahagia" tapi pemalas. Dan sebagai penutup, fasilitasi kami berjumpa regulator negeri ini. Indonesia perlu UU Adiksi, terhadap semua stimulasi, bukan hanya narkoba. Krn sejatinya, Adiksi adalah pembajakan terhadap kemanusiaan itu sendiri. Pendapat sejawat?

Diskusi
iDoser adalah aplikasi HP yang menimbulkan berbagai suara. Dengan mudah Anda bisa mengunduh aplikasi ini lewat Google Playstore. Aplikasi harus dijalankan dengan dua earphone terpasang, kanan dan kiri. Suara kadang berupa suara ombak, kadang suara denging saja… nguuunggg…. Suara di kedua telinga berbeda. Ada selisih frekuensi, yang konon bisa merangsang pemakai sehingga jadi lebih tenang, mengantuk, atau sebaliknya, lebih bergairah, bersemangat, dst…

Ini bukan barang baru; telah diteliti dokter sejak 200 tahun lalu. Dan hasilnya begitu2 saja. Tidak ada khasiat atau efek luar biasa yang didapat. Baik efek bagus ataupun efek buruk.
Bagaimana dengan pendapat di atas? Pertama, saya selalu meminta data penelitian. Ada atau tidakkah data penelitian di atas? Saya kira tidak ada. Minimal tidak ditulis atau disebut di situ. Sesuatu yang tanpa data biasanya secara ilmiah dianggap tidak benar terlebih dahulu. Karena begitulah cara pikir ilmu kedokteran modern.

Kesimpulan: Menurut saya, ISU saja. JANGAN percaya dahulu tentang hal2 buruk (atau kebaikan) iDoser.
 
*** Bahan diambil dari diskusi group di WA; jadi bahasa apa adanya, ejaan apa adanya.

No comments:

Post a Comment