Saturday, November 7, 2015

Info Kesehatan: Air dan Darah

Info kesehatan
Tulisan ini saya peroleh dari broadcast yang sumbernya tidak diketahui.
Benarkan ini?
  1. Gelas diisi air putih, ditetesi darah segar (manusia), maka air berubah menjadi merah karena darah tercampur rata tanpa diaduk.
    ** Kesimpulan:  Air putih itu sangat baik untuk tubuh/darah kita.
  2. Gelas diisi air garam, ditetesi darah segar, diaduk. Tetap tidak tercampur dengan baik/rata, terlihat darah menggumpal kecil-kecil dan kental.
    ** Kesimpulan: Terlalu banyak makan garam, darah jadi kental, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah, jantung harus bekerja lebih keras memompanya. Bisa berakibat darah tinggi dan stroke.
  3. Gelas diisi minyak, ditetesi darah. Tidak mau bercampur dan menggumpal besar.
    ** Kesimpulan: Terlalu banyak makan makanan berminyak tidak baik, kolesterol menyumbat pembuluh darah yang mengalir ke jantung, menyebabkan penyakit jantung yang amat riskan kematian karena bisa tiba-tiba fatal dan tidak tertolong.
  4. Gelas diisi alkohol, ditetesi darah. Langsung bercampur, tapi lama-lama darah berubah warna menjadi cokelat, berarti darah menjadi rusak.
    ** Kesimpulan: Banyak para alkoholis meninggal dunia karena minum terlalu banyak, apalagi alkohol oplosan.
Diskusi
Secara sederhana, darah terdiri atas sel2 darah merah dan putih serta trombosit yang mengapung dalam cairan dengan berbagai zat terlarut di dalamnya, garaam2 natrium, kalium, kalsium dll, protein dan berbagai zat lain. Sel darah merah mengandung zat warna hemoglobin yang berwarna merah.

Kalau sel darah merah pecah, zat warna ini keluar dan mewarnai air menjadi merah. Kalau tidak pecah, sel darah merah akan mengendap dalam tabung gelas; bagian atas cairan akan jernih.


Apa yang menyebabkan sel darah merah pecah? Ada beberapa sebab, tapi yang diulas di atas adalah faktor fisika, tekanan osmotik.
  1. Kalau tekanan osmotik di dalam sel dan di luar sel sama (isotonik), sel tidak pecah. Ini adalah keadaan yang normal dalam tubuh manusia. Iso berarti sama. Tonik = tekanan. Jadi bertekanan osmotik sama.
  2. Kalau tekanan osmotik di luar sel lebih kecil (hipotonik), air akan masuk ke dalam sel darah dan sel menggembung. Bila menggembung terlalu besar, sel akan pecah. Isinya keluar, termasuk zar warna tadi. 
  3. Kalau tekanan osmotik di luar sel lebih besar daripada di dalam sel (hipertonik, misalnya terlalu banyak garam dalam cairan), air akan keluar dari sel; sel mengerut. Mengecil. Keriput.
Tekanan osmotik tergantung pada banyaknya zat yang terlarut di dalam air. Air putih tidak mengandung apa2; sedikit sekali garamnya. Maka kalau segelas air putih diisi darah, sel darah langsung pecah. Zat warnanya, hemoglobin, keluar... Air jadi merah.

Kalau air diisi garam, tergantung kadar garam. Kalau terlalu sedikit, darah tetap pecah juga. Kalau kadar garam sekitar 0.9 % (0,9 gram garam dalam 100 ml air) , darah tdk pecah krn tekanan osmosis sama. Maka darah mengendap di bawah.

Kalau terlalu banyak garam, sel darah juga tdk pecah. Tapi kalau dilihat di bawah mikroskop, sel tampak kecil2, keriput. Air di dalam sel tadi tersedot keluar.

Bagaimana dengan alkohol? Ada efek ganda. Pertama tekanan osmotiknya mirip dengan air biasa, maka sel darah akan pecah karena faktor osmosis. Tapi seandainya tekanan osmotik dibuat sama, darah akan pecah juga karena lemak pada selaput luar sel akan hancur. Jadi cairan akan berwarna merah juga.

Di atas ini ada gambar darah dalam tabung gelas. Bila dibiarkan selama satu jam, sel darah merah akan mengendap di bawah. Di atasnya terlihat lapisan putih yang terdiri atas trombosit dan sel darah putih. Di atasnya lagi terdapat cairan bening kekuningan yang disebut plasma. Cairan tidak berwarna merah semua, karena dalam keadaan normal, tekanan osmotik plasma sama dengan tekanan osmotik di dalam sel darah dan semua sel dalam tubuh.


Kesimpulan: Semua yang ditulis di berita itu hanya peristiwa fisika, peristiwa osmosis biasa. Tidak ada kesimpulan khusus yang bisa diambil.

*** Bahan diambil dari diskusi group di WA;  bahasa apa adanya, ejaan apa adanya.

 

No comments:

Post a Comment