Thursday, October 15, 2015

Vaksin dan Autisme

Vaksin, Penyebab Autis ?  
Untuk perhatian para ibu

Tulisan ini saya peroleh dari broadcast yang sumbernya tidak diketahui. Kalau ada yang merasa ini miliknya (dan dapat dibuktikan), dan merasa keberatan untuk dimuat di sini, harap hubungi saya... Terima kasih...
Benarkan ini?
Buat para Pasangan MUDA. Oom dan Tante yg punya keponakan... atau bahkan calon ibu ... perlu nih dibaca ttg autisme.. Bisa di share kpd yg masih punya anak kecil spy ber-hati2. Stlh kesibukan Lebaran yg menyita waktu, baru skrg sy bisa dpt waktu luang membaca buku "Children with Starving Brains" karangan Jaquelyn McCandless,MD yg diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo. Ternyata buku yg sy beli di toko buku Gramedia seharga Rp. 50.000,-itu benar2 membuka mata sy, dan sayang sekali baru terbit stlh anak sy Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme Spectrum Disorder.

Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar2 membuat sy menangis.
Selama  6 bln pertama hidupnya (Aug 2001-Feb 2002), Joey memperoleh 3x suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3x suntikan vaksin HiB. Menurut buku tsb (hal 54-55) ternyata dua macam vaksin yg diterima anak sy dlm 6 bln pertama hidupnya itu positif mengandung zat pengawet
Thimerosal, yg terdiri dr Etilmerkuri yg menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum Disorder yg meledak sejak awal thn 1990 an. Vaksin yg mengandung Thimerosal itu sendiri sdh dilarang di Amerika sejak akhir thn 2001. Alangkah sedihnya sy, anak yg sy tunggu kehadirannya selama 6 thn, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar yg bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dgn harapan memperoleh treatment yg terbaik, ternyata malah "diracuni" oleh Mercuri dgn selubung vaksinasi. Beruntung sy msh bisa memberi ASI sampai skrg, sehingga Joey tdk menderita Autisme yg parah. Tetapi tetap saja, sampai skrg dia blm bicara, hrs diet pantang gluten dan casein, hrs terapi ABA, Okupasi, dan nampaknya hrs dibarengi dgn diet supplemen yg keseluruhannya sangat besar biayanya. Melalui e-mail ini sy hanya ingin menghimbau para dokter anak di Indonesia, para pejabat di Dep Kesehatan, tolonglah baca buku tsb dan tolong musnahkan semua vaksin yg msh mengandung Thimerosal. Jgn sampai (dan bukan tdk mungkin sdh terjadi) sisa stok yg tdk habis di Amerika Serikat tsb di ekspor dgn harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke puskesmas2 spt contohnya vaksin Hepatitis B, yg skrg sedang giat2 nya dikampanyekan sampai ke pedesaan.
Kpd para orang tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif dgn menolak vaksin yg mengandung Thimerosal tsb, cobalah bernegosiasi dgn dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB yg tdk mengandung Thimerosal.
Juga tolong e-mail ini diteruskan kpd mereka yg akan menjadi orang tua, agar tdk mengalami nasib yg sama spt sy.

Sekali lagi, jgn sampai kita kehilangan satu generasi anak2
penerus bangsa, apalagi jika mereka datang dr keluarga yg berpenghasilan rendah yg utk makan saja sulit apalagi utk membiayai biaya terapi supplemen, ABA, Okupasi, dokter ahli Autisme (yg daftar tunggunya sampai ber-bulan2) , yg besarnya sampai jutaaan Rupiah perbulannya.

Terakhir, mohon doanya utk Joey dan ratusan, bahkan ribuan teman2 senasibnya di Indonesia yg skrg sdg berjuang membebaskan diri dr belenggu Autisme.

 "Let's share with others... Show them that WE care !"

FYI : Artikel diatas ba ru saya terima dri seo rang ibu (suaminya pa ti ALRI,2 stars) dimana salah satu cucunya kena autis.

Diskusi

EN. - Soal autisme dan vaksin, jangan percaya. Majalah yg pertama menyebarluaskan ini, majalah kedokteran terkenal The Lancet, sdh menarik kembali tulisan ini. Jadi tulisa dianggap tidak pernah ada. Si dokter yang menulis juga dikutuk krn menipu; izin prakteknya dicabut oleh persatuan dokter Inggris (seperti IDI di Indonesia).  Tapi bnyk orang telanjur percaya dan tdk berubah. Meski org yg pertama mengatakan dan menyebarkannya sdh mengaku salah...

OSL - dr Meineni SpAK., PhD menanggapi issue mengenai imunisasi dan autis tsb:

Maaf sekedar sharing masalah vaksin: Itu adalah isu kuno tahun 1998an yang sengaja menakuti2 agar bayi2 balita seluruh dunia tidak diimunisiasi sehingga akan terjadi wabah, kematian dan cacat shg di I donesia trjadi wabah polio 2005 dgn 362 balita lumpuh seumur hidup.dan 2008 -2013 wabah difteri di Jatim dirawat 1242 anak dan 116 meninggal,.wbwh campak dimana2. Mereka senang kalau banyak bayi balita.meninggal atau cacat. Dalam vaksin timetosal bukan metil merkuri.tetapi etil.merkuri yang tidak berbahaya walau ada kata "merkuri". seperti air mineral, air keras, air raksa walau ada kata "air" tapi sifatnya sangat berbeda.
2. Kajian2 lembaga resmi internasional menyatakan bahwa jumlah etil.merkuri yang masuk ke bayi sangat rendah 1/20 x dari batas yg diijinkan.
3. Kandungan merkuri dalam ikan di daerah industri lebih tinggi daripada vaksin 
4. Vaksin2 sebelum tahun 1990an isinya beda dgn vaksin jaman sekarang.
5. Tidak ada negara di.dunia yang melarang vaksinasi hepatitis B atau Hib. Yang menyebarkan isu tsb tidak tahu bahwa isu itu tsb sudaah dibantah oleh pakar2 diseluruh dunia tsb dan   tidak tahu hal2.no 1 sd 5 diatas.

Maka isu kuno bwrsumber data2 sebelum tahun 1990 tersebut akan menyebab kan ibu2 takut inunisasi.akan mengakibatkan wabah sakit berat cacat dan kematian bayi balita Indonesia.
Salam Satgas.Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.


Kesimpulan: Ini isu busuk dari dokter penipu di Inggris !!  Jangan percaya

*** Bahan diambil dari diskusi group di WA; jadi bahasa seadanya, ejaan seadanya.

No comments:

Post a Comment